Rabu, 20 Februari 2008

pertukaran jiwa


betapa jiwa dan hatiku sungguh merasa bersedih

pohon pohon seakan berbicara” kasihan engkau wahai pemuda”

sungguh jejak jejak pikiranku terhapus benciku

jiwa-jiwa dalam tubuhku menolak kedamaian;

kepadamu yang tlah mengusik hatiku, kepadamu yang telah mengganggu pikiranku, dan kepadamu yang telah membangunkan lelap malamku


menista-kan hati , kurasa jiwa seakan-akan kaulah yang membunuhnya

kepadamu yang mengusik mimpiku, menggantikan dengan sehelai kain hitam

ku katakan padamu, aku benci kukatakan aku benci kukatakan aku benci ku katakan bahwa aku benci mengatakan sayangku kepadamu

kepadamu yang membuatku menanyakan diriku;

takkah kau kasihan padaku/ mencintaimu dan menyayangimu seperti kujaga pagi dari malam, seperti kujaga tanah dari hujan, dan seperti kujaga udara dari angin,

kujaga semua perasaanku untuk mengatakan aku menyukaimu;

kepadamu , dengarlah aku

dengarlah isi hatiku

Tidak ada komentar: